Jumat, 11 Juli 2014

Harapan Kecilku

Sesuatu yang kamu anggap kecil dan enteng ternyata bisa dengan mudah menyelinap masuk dan menghancurkan semuanya. Dan yang paling menakutkan adalah semua itu terjadi tanpa kamu sadari.

Ironis rasanya mengetahui bagaimana seorang manusia dengan percaya diri dan mudahnya melewati sebuah badai  yang besar. Namun, dalam waktu yang sama mengetahui ada beberapa manusia yang bisa hancur hanya karena kerikil kecil.

Sepasang manusia akhirnya rela saling melepaskan genggaman tangan mereka hanya karena ancaman kerikil kecil yang datang dan berniat menghancurkan semuanya, padahal sebelumnya mereka pernah melewati puluhan badai yang luar biasa besar berdua. Logikanya, sepasang manusia yang berhasil melewati badai yang begitu besar berdua atas nama cinta, pasti mereka akan lebih bisa melewati kerikil kecil. Namun sekali lagi, cinta sering kali tidak sejalan dengan logika.

Badai yang besar harusnya malu dengan kerikil kecil. Dan sepasang manusia yang kehilangan cinta hanya karena kerikil kecil, akan tertutup mukanya oleh pasir yang terbawa angin badai.

Aku tak ingin malu di depan badai dan kerikil kecil, beserta pasir yang senantiasa menyertai mereka.

Sebuah cinta, semestinya digdaya dari badai dan kerikil yang melanda.

Kepada kamu “Iqbal DinulHaq”, genggam tanganku. Kita lewati badai, kita lewati kerikil kecil.


Ghita Wulan Syafitri




Setiap pasangan yang menjalin suatu hubungan, pasti punya suatu cita-cita kecil yang ingin sekali mereka wujudkan, yaitu bersatunya mereka dalam suatu ikatan yang halal yang di ridhoi Allah SWT. Menjadi sepasang suami istri yang mempunyai sejuta kebahagiaan dalam berumah tangga, menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Tapi, dalam mewujudkan cita-cita kecil itu tidak semudah mulut berbicara. Semua butuh proses.

0 komentar:

Posting Komentar

Iqbal Dinulhaq & Ghita Wulan Syafitri 2013-2015. Diberdayakan oleh Blogger.